Sabtu, 16 April 2011

sel dan jaringan

TUGAS RESUME ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA
SEL JARINGAN DAN SISTEM OTOT





Disusun Oleh :
Nila Dwi Styani (070646)
Siti Ida Widiawati (070663)
Siti Muamalah (070615)
Siti Sri Nurpadillah (070665)
Zesti Baritho (070679)
VII B
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
SERANG
2010
SEL DAN JARINGAN

A. SEL
Sel yaitu bagian terkecil dari tubuh manusia, yang ukurannya sangat kecil sekali sehingga hanya dapat dilihat dengan mikroskop.
1. Struktur Sel
Bagian-bagian sel meliputi:
a. Dinding sel (selaput sel), yaitu selaput sel yang tipis melindungi sel atau bagian sel yang ada di dalamnya. Dinding sel berfungsi memberikan kesempatan masuknya zat yang diperlukan dan mengeluarkan zat-zat yang tidak diperlukan.
b. Protoplasma merupakan badan sel yang terdiri dari suatu zat yang kental, yang di dalamnya mengandung suatu larutan koloid dari protein, hidrat arang, lemak, garam, vitamin dan air yang berguna untuk pertumbuhan sel. Protoplasma dengan inti disebut dengan sitoplasma.
c. Inti sel (nukleus), merupakan pusat kegiatan kimiawi untuk hidupnya, mengatur pertumbuhan, perkembangan dan pembelahan sel. Di dalam inti sel terdapat anak inti yang disebut nukleolus, linin (benang-benang berbentuk jala) dan diantara pembelahan sel akan berubah menjadi kromosom (pembawa sifat keturunan).
Di samping bagian tersebut di atas masih ada bagian lain dari sel yang terdapat di bagian sitoplasma, yaitu:
a. Sentrosom, letaknya di sebelah atas dari inti sel, fungsinya penting waktu terjadinya pembelahan sel (merupakan pusat pembagian sel).
b. Vakuola, adalah rongga-rongga kecil yang terdapat di dalam sel yang berisi cairan sel atau udara. Fungsinya untuk menyimpan bahan makanan dan mengumpulkan sisa makanan, dan sisa pembakaran.
c. Mitokondria, merupakan benda bulat kecil (glandula) yang terdapat dekat dengan inti sel yang menjadi pusat tenaga untuk keaktifan sel.
d. Badan golgi, adalah benang-benang (fibril) yang terdapat di sekitar sentrosom yang fungsinya penting untuk sekresi sel.
e. Organel pencernaan sel (lisosom), peranan khususnya adalah membuang sel-sel yang rusak dari jaringan misalnya, karena panas, dingin, trauma, zat kimia, dan faktor lain.









Gambar 1. Sel pada manusia

2. Sistem fungsional sel
Zat-zat yang dapat melewati membran sel melalui 3 jalan:
a. Difusi melalui pori-pori membran atau melalui matrik membran itu sendiri.
b. Transport aktif melalui membran, suatu mekanisme tempat sistem enzim dan zat pembawa khusus zat-zat melalui membran.
c. Endositosis, suatu mekanisme membran menelan cairan ektrasel dan isinya, transpor zat-zat melalui membran merupakan fungsi khusus sel.
Endositosis merupakan fungsi khusus sel;
1) Fagositosis; penelanan partikel besar oleh sel seperti bakteri, sel-sel lain dan partikel degenerasi jaringan.
2) Pinositosis; pengambilan cairan oleh sel yang bersentuhan dengan membran sel. Dua zat yang paling penting dalam hal ini adalah protein dan larutan elektrolit kuat.

3. Pembelahan sel
Pembelahan sel berhubungan dengan pertumbuhan dan pergantian di dalam jaringan. Pembelahan sel baik pembelahan sitoplasma maupun pembelahan inti sel pada umumnya terjadi bersamaan yang menghasilkan sel berinti ganda, misalnya pada sel hati. Dan sel somatik, pembelahan inti terjadi dengan mitosis didahului dengan replikasi DNA untuk menjamin agar masing-masing sel anak mengandung gen DNA yang identik dengan sel induknya.
a. Pembelahan sel mitosis
Pembelahan ini terjadi di sel somatik. Proses pembelahan sel somatik menjadi dua sel anak identik dengan sel induk. Tahapan-tahapan pembelahan sel mitosis diantaranya: profase, metafase, anafase, dan telofase.
b. Pembelahan sel meiosis
Pada meiosis sel benih pria, sitokinesis (pembelahan sitoplasma) menghasilkan sitoplasma yang rata pada keempat sel (2 sel mengandung 22 kromosom + X dan 2 sel lainnya mengndung 22 + Y). Pada sel wanita semua mengandung 22+Y, bagian sitoplasma tidak rata dan hanya mengandung lebih banyak sitoplasma. Variasi genetik dapat terjadi pada meiosis dengan tertukarnya segmen-segmen kromoson homolog selama pembelahan reduksi.










Gambar 2. Pembelahan sel mitosis dan meiosis


B. JARINGAN
Jaringan merupakan sekumpulan sel-sel yang pekerjaan tersusun menjadi satu dan mempunyai fungsi tertentu.
Jaringan diklasifikasikan menjadi dua golongan, yaitu jaringan penutup dan jaringan penunjang.
1. Jaringan Penutup
Jaringan penutup adalah jaringan yang menutupi tubuh bagian luar dan tubuh bagian dalam yang terdiri dari jaringan epitel dan jaringan endotel.
a. Jaringan Epitel
Jaringan epitel adalah jaringan penutup yang menutupi tubuh atau permukaan tubuh bagian luar dan bagian dalam yang berhubungan dengan udara. Di dalam jaringan ini terdapat pembuluh darah di antara sel-selnya sehingga jaringan epitel terdapat di permukaan kulit selaput lendir, jalan pernafasan, dan pencernaan. Bentuk jaringan epitel terdiri dari: berbentuk pipih (epitel skuamosa), berbentuk kubus (epitel kuboidea), dan berbentuk siilnder (epitel kolumnar).
Fungsi jaringan epitel:
1) Proteksi, melindungi jaringan yang ada di bawahnya.
2) Absorpsi, menghisap zat-zat yang ada di luarnya.
3) Sekresi, mengeluarkan zat-zat yang berguna bagi tubuh berupa kelenjar eksokrin.
4) Menerima rangsangan dari luar.
5) Ekskresi, yaitu mengeluarkan zat-zat yang tidak berguna lagi.
6) Filtrasi, menyaring zat-zat.
Jaringan epitel menurut jenisnya dibagi menjadi jaringan epitel membran dan jaringan epitel glandular (khusus untuk sekresi).
1) Jaringan epitel membran
a) Jaringan epitel sederhana yang menutupi lapisan setebal satu sel. Macam-macam jaringan epitel sederhana: epitel skuamosa, epitel kuboidea, dan epitel kolumnar.
b) Jaringan epitel berlapis palsu (majemuk), mempunyai lapisan setebal satu sel. Bila hanya dilihat sepintas terdiri dari beberapa lapis sel. Jaringan epitel berlapis, susunannya berlapis sempurna.
2) Jaringan epitel glandular
a) Jaringan epitel kelenjar eksokrin. Jaringan ini mengirimkan hasil sekresinya ke tempat yang memerlukan, contoh pankreas.
b) Jaringan epitel kelenjar endokrin. Jaringan ini mengirimkan hasil sekresinya langsung ke dalam pembuluh darah.









Gambar 3. Macam-macam Jaringan epitel
b. Jaringan Endotel
Jaringan endotel yaitu jaringan penutup yang menutupi tubuh bagian dalam yang tidak berhubungan dengan udara. Bentuk dan susunannya hampir sama dengan jaringan epitel yang kebanyakan sebagai epitel sederhana yang bentuknya gepeng (skuomosa). Jaringan ini terdapat pada permukaan dalam dinding pembuluh darah, pembuluh limfe dan dinding jantung bagian dalam.

2. Jaringan Penunjang
Jaringan penunjang adalah sekumpulan sel khusus yang serupa bentuknya, besarnya dan pekerjaannya, yang berfungsi menunjang dan menyokong berbagai susunan tubuh yang ada di sekitarnya.

a. Jaringan ikat
Jaringan yang di antara sel-selnya terdapat banyak zat interseluler yang terdiri dari serabut-serabut kenyal dan serabut kolagen.
Fungsi jaringan ikat:
1) Membuat bahan-bahan interselular.
2) Membuat sel-sel darah.
3) Fagositosis, memakan bakteri atau benda asing yang masuk ke dalam tubuh.
4) Membuat antibodi (zat kekebalan).
5) Membuat heparin yang berfungsi untuk pembekuan darah selama di dalam salurannya.
Macam jaringan ikat
1) Jaringan ikat embrional, jaringan ikat yang selnya berbentuk bintang dan zat interselularnya menyerupai selai, terdapat pada embrio dan sekeliling tali pusat.
2) Jaringan ikat areolar. Jaringan ikat yang sel-selnya satu sama lain terpisah oleh zat selai cair yang di dalamnya banyak mengandung serabut seperti jala. Fungsinya sebagai tempat penyimpanan air dan penting pada peristiwa peradangan.
3) Jaringan ikat gembur. Fungsinya sebagai bahan penahan, pelindung, dan cadangan makanan.
4) Jaringan ikat fibrosa. Fungsinya sebagai penunjang, pembungkus, dan penghubung antara jaringan.
5) Jaringan ikat kenyal. Jaringan ikat yang di antara sel-selnya banyak mengandung serabut kenyal, sifatnya elastis, terdapat pada dinding pembuluh darah, fungsinya memberikan kekenyalan pada jaringan.





Gambar 4. Macam-macam jaringan ikat
b. Jaringan rawan (kartilago)
Jaringan ini banyak mempunyai lubang kecil di dalamnya, banyak terdapat sel-sel rawan, sifatnya lebih padat dan lebih kuat daripada jaringan biasa, elastis dan mudah dibengkokkan. Sel-selnya disebut kondrosit dan sel yang masih muda disebut kondroblas.
Fungsi jaringan rawan:
1) Penutup ujung-ujung tulang, misalnya tulang iga.
2) Pada embrio sebagai penyangga sementara yang kemudian akan berubah menjadi tulang keras.
3) Sebagai penyangga, misalnya tulang hidung, telinga.
4) Penyambung antara tulang, misalnya sendi.
Macam jaringan tulang rawan, diantaranya:
1) Kartilago hialin, banyak mengandung serabut-serabut hialin (tulang rawan bening), warnanya kehijau-hijauan dan licin, terdapat pada ujung sendi, rawan hidung, antara tulang rusuk dan tulang dada, badan embrio, larings, trakea, dan bronkus.
2) Kartilago elastis, banyak mengandung serabut-serabut elastis, warnanya kekuningan, terdapat di daun telinga, epiglotis, dan saluran Eustachius.
3) Kartilago fibrosa, banyak mengandung serabut-serabut fibrosa, terdapat antara ruang tulang belakang dan simfisis.
Tulang rawan banyak mengandung zat-zat interselular CaCO3, sifatnya kenyal, elastis, tidak mudah patah tetapi mudah dibengkokkan.

c. Tulang Keras
Jaringan paling keras mengandung garam kapur fosfat yang terdiri dari sel dan matriks intersel mengandung serat kolagen dan unsur anorganik.
Fungsi jaringan tulang;
1) Menjaga berdirinya tubuh.
2) Membentuk rongga untuk penyimpanan organ-organ yang halus.
3) Membentuk persendian.
4) Sebagai tempat melekatnya ligament dan otot.

Gambar 5. Macam-macam jaringan tulang rawan Gambar 6. Jaringan tulang keras
d. Jaringan Otot
Jaringan otot terdiri dari sel-sel otot yang bentuknya panjang dan ramping. Tiap-tiap sel otot mempunyai serabut otot dan beberapa serabut otot ini dikumpulkan menjadi sebuah alat tubuh yang disebut otot (daging).
Bentuk dan fungsi otot, terdiri dari:
1) Otot serat lintang/otot lurik. Terdiri dari sel-sel otot yang di dalamnya menyerupai garis-garis melintang, warnanya merah tua, dan dapat berkontraksi menurut kemauan kita (termasuk otot sadar) terdapat hamper di seluruh badan atau menjadi dinding badan.
2) Otot polos. Terdiri dari sel otot yang bentuknya licin, tidak mempunyai garis lintang, dapat berkontraksi (menguncup dan mengembang), tidak menurut kemauan kita (otot tak sadar), misalnya terdapat pada dinding saluran pencernaan, dinding pembuluh darah, dan saluran alat kandungan.
3) Otot jantung. Bentuknya serat lintang tetapi berkontraksi tidak di bawah pengaruh kemauan kita (fungsinya seperti otot polos). Tiap-tiap otot mempunyai empal dan pada kedua ujungnya terdapat urat otot yang warnanya putih.
Fungsi jaringan otot:
1) Kebanyakan terlibat dalam volunter tulang dan tendo.
2) Pengendalian primer dimulai oleh neuron motorik medulla spinalis.
3) Beberapa kontraksi otot sklet adalah involenter, misalnya kedipan mata.






Gambar 7. Macam-macam jaringan otot
e. Jaringan Saraf
Jaringan saraf terdiri dari sel saraf yang panjang dan halus mempunyai inti dalam protoplasmanya yang agak tebal. Bentuk sel saraf seperti bintang, dan mempunyai ekor panjang. Fungsi dari sel saraf untuk menghantarkan sinyal yang disebut impuls saraf. Dendrit menghantarkan impuls dari ujungnya menuju bagian neuron yang lainnya. Akson menghantarkan impuls menuju neuron lainnya atau menuju efektor, suatu struktur (misalnya sel otot) yang merupakan respon tubuh





Gambar 8. Jaringan saraf
f. Jaringan cairan
Darah sebagai jaringan yang bentuknnya cair dan terdiri dari cairn darah dan sel darah yang terapung dalam cairan tersebut. Darah terbagi menjadi dua bagian yaitu :
1) Bagian yang cair, warnanya kuning terdapat disebut plasma darah yang didalamnya mengandung zat makanan dan zat antibodi.
2) Bagian yang membeku, warnanya merah tua disebut bekuan darah, didalamnya terdiri dari sel darah merah (eritrosit), sel pembeku darah (trombosit), sel darah putih (leukosit) dan fibrin.
SISTEM OTOT

Sistem otot disusun oleh sel-sel otot yang memiliki kemampuan untuk berkontraksi. Kemampuan kontraksi tersebut terjadi karena sel itu memiliki komponen protein aktin dan miosin.
Secara umum sistem otot memiliki fungsi sebagai berikut:
1. Menghasilkan gerak skeletal.
2. Mempertahankan posisi tubuh dan postur tubuh.
3. Mendukung jaringan yang lunak.
4. Menjaga lubang masuk dan keluar.
5. Mempertahankan temperature tubuh.










Gambar 1. Otot-otot pada Manusia

A. Macam- macam sel otot
Secara garis besar otot dapat dibagi dalam tiga golongan yaitu:
1. Otot lurik / Otot motoritas/ Otot rangka/otot serat lintang/Otot Volunter
Otot Rangka adalah salah satu tipe/jenis dari 3 tipe otot penyusun tubuh dengan ciri sebagai berikut : banyak inti,terdapat pada hampir semua bagian tubuh melekat pada tulang, bergaris melintang (mikroskop elektron).






Gambar 2. Otot lurik
2. Otot Polos/otot tak sadar/otot involunter
Otot Polos berbentuk gelendong dengan kedua ujungnya meruncing dan bagian tengahnya membesar dengan panjang beberapa micron. Otot ini hanya memiliki satu inti. Gerak otot polos tidak menuruti kehendak kita atau bekerja diluar kesadaran. Oleh karena itu, otot polos disebut juga otot tak sadar.




Gambar 4. Otot polos

3. OTOT JANTUNG ( MYOCARDIUM)
Otot jantung tersusun dari sel-sel otot yang mirip dengan otot lurik namun otot jantung mempunyai percabangan. Sel-sel otot jantung mempunyai banyak inti dan terletak di tengah serabut. Otot jantung bekerja secara teratur, tidak cepat dan tidak mengikuti kehendak kita



Gambar 5. Otot jantung
B. Otot-otot Pada Tubuh Manusia
Menurut letaknya otot-otot tubuh dibagi dalam beberapa golongan yaitu: otot bagian kepala, otot bagian leher, otot bagian dada, otot bagian perut, otot bagain punggung, otot bahu dan lengan, otot panggul, otot anggota gerak bawah
1. Otot Kepala








Gambar 6. Macam-macam otot bagian kepala
2. Otot Dada







Gambar 7. Otot dada
3. Otot Punggung






Gambar 8. Macam-macam otot punggung
C. Mekanisme kerja Otot
Otot memiliki tiga kemampuan khusus yaitu :
1. kontraktibilitas : kemampuan untuk berkontraksi / memendek.
2. Ekstensibilitas : kemampuan untuk melakukan gerakan kebalikan dari gerakan yang ditimbulkan saat kontraksi.
3. Elastisitas : kemampuan otot untuk kembali pada ukuran semula setelah berkontraksi. Saat kembali pada ukuran semula otot disebut dalam keadaan relaksasi.
Mekanisme kerja otot pada dasarnya melibatkan suatu perubahan dalam keadaan yang relatif dari filamen-filamen aktin dan myosin. Selama kontraksi otot, filamen-filamen tipis aktin terikat pada dua garis yang bergerak ke Pita A, meskipun filamen tersebut tidak bertambah banyak.Namun, gerakan pergeseran itu mengakibatkan perubahan dalam penampilan sarkomer, yaitu penghapusan sebagian atau seluruhnya garis H. selain itu filamen myosin letaknya menjadi sangat dekat dengan garis-garis Z dan pita-pita A serta lebar sarkomer menjadi berkurang sehingga kontraksi terjadi. Kontraksi berlangsung pada interaksi antara aktin miosin untuk membentuk komplek aktin-miosin.












Gambar 9. Mekanisme Kontraksi Otot (Sumber : www.colorado.edu)
DAFTAR PUSTAKA


Campbell, Neil A. 2004. Biologi Jilid 3. Jakarta : Erlangga

Syaifuddin. 2006. Anatomi Fisiologi untuk Mahasiswa Keperawatan Edisi 3. Jakarta: EGC

http://rudyregobiz.wordpress.com/2009/11/25/sistem-otot-pada-manusia/

http://www.scribd.com/doc/40775602/Sistem-Otot

4 komentar:

  1. Terimakasih artikel dan infonya....

    BalasHapus
  2. Sangat-sangat membantu bagi saya yang baru masuk kuliah D3 keperawatan.

    BalasHapus
  3. kok gambarnya gak kelihatan ya mbak?
    materinya bagus sekali

    BalasHapus